Sekarang aku berada di posisi yang tidak
menyenangkan,, kamu sudah ingin meliarkan diri,, sementara aku, hanya dapat
menunggu di dalam sarangmu,,, entah kau akan kembali pulang, atau menetap di
sarang yang lain… aku mengalami degradasi kepercayaan setelah orangtua mu tak
lagi percaya pada ku.. kenapa dirimu selalu diambang pintu.. ketika kau baru
mau melangkah masuk,, badanmu terasa berat untuk mengikuti langkahmu.. sama
seperti pejantan yang lainnya,, mereka
melangkah sedikit masuk,lalu secepat kilat mengeluarkan diri,, inikah dinamakan
menunggu yang tak pasti?
Merasakan perumpamaan yang seperti itu..agaknya
membuatku kehilangan arah,, tak menentu kemana perjalanan yang akan aku lewati…
dan karena desakan tujuan, jalan manapun ingin ku coba.. berapa kali aku
tersesat dalam jalan yang gelap.. anehnya,,kegelapan membuatku
terlena..tenggelam dalam peradaban fana.. aku mengingatnya dengan jelas..
walaupun kini, mengingatnya akan tersayat rasanya hati ini..
Ingin rasanya aku tersesat di jalan yang
bercahaya,, dan merasakan sinar yang membuatku bahagia,, terpana dengan
peradaban esa.. aku ingin mengingatnya, walaupun kini, ingatan itu hanyalah
khayalan.. ya.. tidak lebih dari angan-angan.. J menyedihkan memang.. J tapi aku berusaha akan selalu senang dan
tersenyum bahagia,, aku akan terus memaksakan diri untuk bercanda tawa..
bergurau dengan sandiwara ini.. hingga nanti, dan entah sampai kapan… :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar