Islam adalah agama yang mencintai perdamaian. Jika merujuk kepada salah satu akar katanya, yaitu as-silm, islam berarti kedamaian. Salah besar jika ada pihak-pihak yang menuduh, terutama Bara, bahwa Islam disebarkan dengan pedang. Banyak fakta sejarah yang menunjukkan, Islam tersebar melalui beberapa proses diplomasi yang santun, dan tidak memaksa. Kalaupun terjadi perang, penyebabnya adalah situasi yang memaksa untuk mempertahankan diri, mencegah permusuhan, dan melenyapkan kedzaliman.
Al-Qur’an tegas mengatakan,
….لآَإِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
“Tidak ada paksaan dalam menganut agama (Islam)…,” (QS. Al-Baqarah [2]: 256).
Oleh sebab itu, parra penguasa Muslim senantiasa berlaku toleran terhadap pemeluk agama lain. Di bawah kekuasaan Islam, kaum non-Muslim bebas menjalankan keyakinannya.
Islam lahir kemudian menyebar luas seantero bumi, dari belahan timur sampai barat. Ia membawa ajaran yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, di antaranya menghapus system perbudakan, mengaangkat harkat dan martabat perempuan, serta menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan bangsa.
Namun, hingga saat ini tuduhan-tuduhan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kekerasan dan terorisme terus dilancarkan sebagian kalangan yang membenci Islam. Tuduhan itu dipertegas dengan mengklaim sejumlah peristiwa terror yang melibatkan sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar