Sangat sulit untuk ku rangkai dengan kata kata,
namun entah kenapa, aku tak bisa merelakan ia untuk pergi, pergi menjauh dari
ku. Pernyataannya secara langsung tadi membaut ku tak bisa membendung air mata.
Entah mengapa, aku meyesali rencana kepergiannya. Tidak pernah ku merasakan hal
ini sebelumnya. Kehilangan seseorang yang sangat aku harapkan kehadirannya di
dalam hidup ku. Lukisan-lukisan penyesalan karena telah mengharapkannya adalah
tak bisa aku rangkai dengan kata kata. Begitu mendalam penyesalan ku
terhadapnya. Dan aku tak menyangka dia akan berkata seperti itu kepadaku.
Ingin ku nafikkan semua, bagaikan seekor burung
yang lupa akan sangkarnya.
Ingin sekali ku merubah persepsi dari
pikirannya, ingin jua ku merubah mind set dan pola pikirnya. Mengubah arah
tujuannya. , untuk menatap masa depan dengan mata terbuka.
Namun, kekerasan kepalanya yang membuatku agak
jemu. Berulang kali ku ajak berdiskusi, berulang kali juga ia menolak
masukanku. Padahal itu merupakan pembuktian bahwa aku bukan hanya sekedar
sayang padanya , namun juga aku cinta padanya.
Sadarkah engkau akan sikap mu kepadaku? Bisakah
engkau mengerti perasaanku ?ah, aku lelah dengan semua ini, aku sudah berusaha
untuk tetap menjaga hati ku hanya untuk mu, namun, kau sendiri telah
menghancurkan kepingan hati ini. Kau sendiri yang telah menghancurkan harapan
ku ini.
Tampaknya Tuhan telah menskenariokan sebuah
masa depan yang indah untuk ku, untuk setiap umatnya. Agaknya ini adalah cobaan
untukku. Peristiwa ini merupakan sebuah proses yang akan menuai ibroh bagi ku.
Merajut mimpi yang akan ku raih. Menggapai masa depan dengan tantangan yang
akan menanti. I CAN DO IT… AND , THE AND… :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar